Thursday, February 4, 2010

Akan Jadi Apa Diriku (Rumi)

                                                   
Aku terus dan terus tumbuh seperti rumput;
   Aku telah alami tujuhratus dan tujuhpuluh bentuk.
    Aku mati dari mineral dan menjadi sayur-sayuran;
    Dan dari sayuran Aku mati dan menjadi binatang.
    Aku mati dari kebinatangan menjadi manusia.
    Maka mengapa takut hilang melalui kematian?
    Kelak aku akan mati
    Membawa sayap dan bulu seperti malaikat:
    Kemudian melambung lebih tinggi dari malaikat --
    Apa yang tidak dapat kau bayangkan.
    Aku akan menjadi itu.


Satu karya lagi dari Rumi.
Suka bait kelimanya ‘aku mati dari kebinatangan menjadi manusia’
Memanusiakan manusia butuh waktu yang cukup lama, evolusi tidak terjadi hanya sekelebatan mata. Bahkan untuk menjadi manusia seutuhnya seperti kita sekarang tahapannya berabad-abad.
Tapi saya gak ngerti kenapa Rumi harus memakai angka tujuh ratus dan tujuh puluh, kenapa enggak nominal angka yang lain.

Dibait lainnya :elak
aku akan mati—apa yang tidak dapat kau bayangkan—aku akan menjadi seperti itu’

Kematian memang tahapan dalam kehidupan yang tidak ada satu manusia dapat bayangkan, dan semua makhluk pasti mati. Tapi apa maksudnya melambung lebih tinggi dari malaikat ? bukannya malaikat akan pergi ke tempat dimana nalar manusia pun tak akan mampu menjangkaunya ya? Atau ini merupakan gambaran yang diberikan Rumi akan masa depan, jauh terbang melintasi masanya.

Kelak (kita) manusia akan dapat terbang tinggi, dengan membaya sayap dan bulu seperti malaikat. Mungkin maksudnya ‘sayap’ dalam artian sayap sebenarnya seperti yang ada dipesawat. Dimasa depan (masa sekarang) manusia telah berevolusi melalui temuannya, mereka bahkan telah dapat menyentuh permukaan bulan. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika manusia dapat melintasi luar angkasa sangat tinggi, menembus langit  seakan-akan 'melampaui' malaikat. Satu bayangan yang cukup sulit untuk dibayangkan ketika masa lalu (ketika Rumi mengarang puisi ini)
Mungkin?

No comments:

Post a Comment